Ping your blog, website, or RSS feed for Free

TANPA TUHAN SIAPAKAH KITA

 on Tuesday, March 5, 2013  


Saya tertegun setelah membaca beberapa baris konten dalam sebuah artikel di sebuah suratkabar. Joshua Bell, salah seorang pemain biola
terkenal yang meraih banyak Grammy Awards disepelekan orang-orang?
Lho koq bisa ya? Bila Joshua mengadakan pertunjukan, orang harus membeli tiket seharga ratusan dolar. Permainan biolanya memukau penonton dan namanya harum.

Ternyata suatu hari Joshua memainkan biolanya di peron sebuah stasiun kereta api. Sendiri, gratis lagi. Dari pagi sampai siang ia bermain seperti seorang pengamen jalanan.
Dan hasilnya adalah beberapa keping uang receh.
Orang-orang yang mau naik kereta api dan turun dari kereta api sibuk dengan urusannya masing-masing. Mereka pun tidak mengenali si pemain biola itu.

Ini mengingatkan saya bahwa Tuhan juga menyediakan banyak keindahan di sekeliling kita misalnya bunga cantik, awan biru, rumput hijau, binar mata anak kecil yang mendapat hadiah, senyum tetangga, tatapan mata penuh cinta suami atau isteri dan masih banyak lagi. Namun, kadang-kadang kita terlalu sibuk dengan pikiran dan urusan kita sendiri sehingga kita tidak memperhatikan keindahan tersebut.

Ketika berada di peron, Joshua Bell yang terkenal menjadi bukan siapa-siapa. Menurut Mazmur 163:14 kita ini adalah debu, bukan sesuatu yang istimewa. Namun kita ini juga biji mata Allah (Mazmur 17:8) yang dijaga dan disayangi Allah. Ketika berada di panggung musik, Joshua Bell dielu-elukan dan dikagumi karena Allah yang meninggikan Dia. Sungguh suatu pelajaran bagi kita untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang baik yang kita terima adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Allah, bukan karena kepandaian dan kemampuan kita. Tak ada hal yang patut kita sombongkan.

Joshua Bell memerlukan panita pertunjukan dan para penonton yang mendukungnya. Kita juga perlu dukungan orang lain dalam keberadaan kita sehari-hari, terutama saudara-saudara seiman kita. Firman Tuhan dalam Ibrani 10:25 mengatakan, "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kta saling menasihati dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."
Orang-orang di sekeliling kita sangat berharga. Mereka menguatkan, mendukung, mengajar sesuatu kepada kita. Terlebih lagi Tuhan, Dialah segalanya bagi kita. Ya, tanpa Tuhan siapakah kita?


Widya Suwarna

TANPA TUHAN SIAPAKAH KITA 4.5 5 Unknown Tuesday, March 5, 2013 Saya tertegun setelah membaca beberapa baris konten dalam sebuah artikel di sebuah suratkabar. Joshua Bell, salah seorang pemain biola te...


No comments:

Post a Comment

J-Theme