Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Kenal Maka Percaya

 on Saturday, April 27, 2013  

"Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN."

Bisakah kita percaya kepada orang tanpa terlebih dahulu mengenalnya? Sebuah contoh, jika anda hendak bepergian lalu ingin menitipkan rumah kepada seseorang, anda tentu hanya akan menitipkannya kepada orang yang sudah anda kenal dengan baik. Dari deretan tetangga anda pun hanya akan memilih tetangga yang sudah akrab dan bisa anda percaya. Anda tidak akan mungkin menitipkan rumah kepada seseorang yang kebetulan melintas di depan pagar bukan? Dalam menjalin hubungan cinta pun sama. Ada masa berpacaran yang bisa dipakai untuk lebih saling mengenal satu sama lain sebelum hubungan itu dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya melihat sendiri begitu banyak contoh dari sebuah pernikahan yang terburu-buru yang kemudian melahirkan begitu banyak permasalahan dalam rumah tangga mereka. Semua berawal dari ketidaktahuan atau tidak saling mengenalnya mereka dengan cukup sebelum menikah. Kembali kepada masalah bisa percaya atau tidak, semua tentu dimulai dari sebuah proses saling kenal yang bisa jadi memakan waktu cukup lama terlebih dahulu sampai sebuah rasa saling percaya itu bisa timbul. Kesimpulannya,kita bisa percaya apabila kita mengenal seseorang dengan baik.

Hubungan antara kita dengan Sang Pencipta pun sama seperti itu. Bagaimana kita berani mengaku mencintai Tuhan apabila kita tidak mengenalNya secara dekat? Lalu bagaimana kita bisa mengaku kenal Tuhan jika kita tidak mengetahui FirmanNya yang menggambarkan isi hatiNya?  Sejauh mana kita mengenal Tuhan akan akan sangat menentukan seberapa besar tingkat kepercayaan kita kepadaNya. Kalau cuma mengaku percaya di bibir saja mungkin mudah. Tapi ketika dihadapkan pada realita, mungkin hanya sedikit yang benar-benar percaya lewat iman yang kuat bahwa Tuhan itu ada memelihara kehidupan mereka sehari-hari. Itu bisa kita lihat dari reaksi kita ketika tengah menghadapi masalah. Ketika masalah tiba, ketika badai menghadang, disanalah tingkat kepercayaan kita akan diuji. Begitu banyak orang yang saat ini begitu mudahnya didera kekhawatiran/ketakutan terhadap apa yang akan terjadi di masa depan atau ketika sedikit saja digoncang masalah. Mereka dikuasai ketakutan yang timbul dari pikiran mereka sendiri karena melihat situasi hanya lewat mata saja. Pada tingkat tertentu itu bisa membuat orang menjadi stres, paranoid dan sebagainya yang jelas bukan hal yang baik bagi kesehatan dan kehidupan kita sendiri maupun orang lain. Bukannya percaya pada Tuhan, tapi malah lebih mudah untuk menyerah kepada ketakutan dan kekhawatiran yang menghantui pikiran. Mereka hanya terfokus kepada masalah sebagai sesuatu yang sangat besar dan lupa akan besarnya kuasa yang dimiliki Tuhan. Bahkan diantara orang-orang yang melayani Tuhan pun hal seperti ini masih bisa kita dapati. Inilah yang akan terjadi apabila kita belum mengenal Tuhan secara benar.

Untuk bisa percaya kepada Tuhan, tentu terlebih dahulu kita harus mengenalNya. To know is to love. So, to know Him is to love Him. Daud mengatakan sebagai berikut: "Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11). Kunci penting itu disebutkan disini seperti yang dicetak tebal. Agar kita bisa percaya maka kita harus mengenalNya terlebih dahulu. Dan lihatlah bahwa orang yang percaya kepadaNya tidak akan pernah Dia tinggalkan. Bagaimana caranya agar kita bisa mengenalNya?

Seperti yang sudah kita lihat kemarin, kita bisa mengenal Dia lewat firman Tuhan. Alkitab mencatat begitu banyak keterangan mengenai Tuhan dan perkataanNya.  Mari kita lihat ayat berikut ini. "Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada." (Mazmur 33:9). Tuhan adalah pribadi yang menciptakan segala sesuatu lewat Firman. Kisah penciptaan alam semesta beserta isinya di awal Alkitab menjadi sebuah catatan penting mengenai hal ini. Salomo menggambarkan Tuhan sebagai sosok yang jauh lebih tinggi dari segala kepintaran dan kecerdasan bahkan kebijaksanaan manusia. "Tidak ada hikmat dan pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN." (Amsal 21:30). Dalam Yesaya dikatakan: "Dengarkanlah Aku, hai kaum keturunan Yakub, hai semua orang yang masih tinggal dari keturunan Israel, hai orang-orang yang Kudukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Kujunjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 3-4) Tuhan adalah Bapa yang setia yang akan tetap mau menggendong, menanggung, memikul dan menyelamatkan kita sampai akhir hayat."Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku"(ay 9). Atau lihatlah Mazmur 23, disana Daud menunjukkan seperti apa ia mengenal Tuhan. Dan tentunya banyak lagi firman Tuhan yang mampu mengenalkan kita secara mendalam kepada siapa Tuhan sebenarnya.

Mengenal pribadi Allah bisa kita peroleh lewat pengalaman kita berjalan bersama-sama denganNya, dengan mengalami langsung kuasa Tuhan dengan penyertaanNya dalam hidup kita. Semakin taat kita menjalani hidup, maka kuasaNya akan semkakin nyata pula kita rasakan. Firman Tuhan berkata:"Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (Roma 10:10). Orang yang percaya akan dibenarkan, yang mengaku akan diselamatkan. Ini sejalan dengan ayat bacaan hari ini, bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang yang terus berusaha untuk mengenalNya lebih jauh. Orang yang setia mencari dan merindukan Tuhan adalah gambaran dari orang yang percaya kepadaNya, punya pengharapan teguh, tidak mudah terombang-ambing oleh ketakutan dan kekhawatiran. Dan ini semua bisa kita miliki jika kita mengenal siapa Tuhan itu, seperti apa sebenarnya besar kasihNya kepada kita, seberapa besar Tuhan ingin kita selamat dan mendapatkan bagian di KerajaanNya. Janganlah berhenti dengan hanya percaya sebatas bibir saja, mulailah hari ini untuk mengenal pribadi Allah lebih jauh lagi sehingga dengan iman teguh yang bertumbuh semakin besar kita bisa percaya sepenuhnya dan menerima penyertaan Tuhan secara nyata dalam hidup kita.

Kenal merupakan awal dari tumbuhnya rasa percaya

Source :http://renungan-harian-online.blogspot.com

Kenal Maka Percaya 4.5 5 Unknown Saturday, April 27, 2013 "Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." Bisakah kita perc...


No comments:

Post a Comment

J-Theme