Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Bagaimana Berdoa

 on Tuesday, January 22, 2013  


  Ketika kita memikirkan cara berdoa, kita perlu berhati-hati agar
  tidak menganalisa secara berlebihan apa yang merupakan kegiatan yang
  wajar dan spontan. Dengan mudah kita dapat menjadi seperti kelabang
  (binatang yang memiliki kaki sangat banyak) yang tidak mengalami
  kesulitan apa-apa sampai ada orang yang bertanya kepadanya bagaimana
  ia tahu kaki yang mana yang harus melangkah lebih dulu. Ketika
  kelabang itu berhenti untuk memikirkan pertanyaan itu, ia menjadi
  begitu bingung sehingga tak dapat melangkah lagi. Demikian juga
  halnya, kita tidak usah terlalu memikirkan cara berdoa sehingga
  akhirnya kita tidak mampu membuat percakapan sederhana dengan Bapa
  surgawi kita. Namun, kita dapat memperbaiki kehidupan doa kita
  dengan melihat pedoman Alkitab mengenai doa:
 
  1. Kita harus berdoa secara teratur.
     ---------------------------------
     Terutama ini penting bagi orang yang baru mulai berdoa. Perlu
     sekali ada suatu struktur, suatu disiplin. Bahkan, orang yang
     sudah lama mempraktikkan doa harus ingat akan pentingnya
     kebiasaan dan bahayanya membiarkan kebiasaan itu merosot menjadi
     hal yang diwajibkan.
 
     Beberapa tahun yang lalu saya menemukan peribahasa yang sangat
     menolong saya, "Perbuatan-perbuatan yang rutin dapat menjadi
     jalan menuju anugerah." Disiplin berdoa memang dapat merosot
     menjadi perbuatan rutin. Tetapi hanya apabila saya mau tekun
     melakukan kebiasaan-kebiasaan itulah saya dapat paling sedikit
     secara sekali-sekali mengalami berkat, yaitu berubahnya kebiasaan
     itu menjadi jalan menuju anugerah.
 
     Oleh karena itu, saya berdoa secara teratur, entah ada pengalaman
     yang mengejutkan ataupun tidak. Saya berdoa, entah langit turun
     dan kemuliaan memenuhi jiwa saya ataupun tidak. Saya berdoa
     karena saya percaya bahwa Tuhan itu setia dan Roh Kudus terus
     bekerja tanpa mempedulikan bagaimana perasaan saya. Mengembangkan
     kebiasaan berdoa lebih bermanfaat bagi kehidupan rohani saya
     dalam jangka panjang daripada menunggu dorongan hati yang sekali-
     kali menyuruh saya berdoa.
 
     Alkitab memperingatkan kita agar terus-menerus berdoa. Lukas 18:1
     berbunyi, "Mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu,"
     dan 1Tesalonika 5:17, "Tetaplah berdoa." Bila kita membaca ayat-
     ayat itu mungkin kita bertanya-tanya bagaimana hal itu dapat
     dilakukan. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kita bergantung pada
     bimbingan Tuhan setiap saat. Ayat-ayat tersebut juga berarti kita
     mengakui bahwa setiap hembusan napas adalah pemberian dari Tuhan.
     Tetaplah berdoa bukan berarti harus ada komunikasi secara sadar
     antara kita dengan Tuhan. Tetapi, itu berarti bahwa doa adalah
     disiplin dan kebiasaan, sesuatu yang sudah kita jadikan peraturan
     dan kita lakukan dalam hidup kita.
 
  2. Kita harus berdoa dengan jujur.
     -------------------------------
     Kita menghadap Bapa surgawi yang mengasihi kita dan yang tidak
     akan menolak keterusterangan kita sewaktu kita berbicara dengan-
     Nya. Tidak ada apa pun yang tidak boleh kita sampaikan kepada
     Tuhan. Tak ada satu pun pikiran kita yang tak diketahui-Nya.
     Jadi, kita pun harus memberitahukan hal itu kepada-Nya, entah
     kita menyampaikannya dengan kata-kata ataupun tanpa kata-kata.
     Kita bebas menyampaikan apa pun yang kita pikirkan kepada-Nya.
     Seperti Mazmur 139:23,24 mengatakan, "Selidikilah aku, ya Allah,
     dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
     lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang
     kekal!"
 
  3. Kita harus berdoa dengan penuh keberanian.
     ------------------------------------------
     Ibrani 4:16 lebih merupakan permohonan yang mendesak daripada
     petunjuk, "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
     menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan
     menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada
     waktunya." Dalam bahasa Yunani kata penuh keberanian itu berarti
     "berbicara secara terbuka sepenuhnya". Artinya, memberi tahu
     secara tepat kepada Tuhan bagaimana perasaan kita mengenai diri
     kita sendiri dan mengenai keadaan hidup kita. Kita harus berdoa
     dengan sikap terbuka, bebas, dan penuh keberanian.
 
  Doa bukanlah komunikasi satu arah. Doa meliputi juga hal
  mendengarkan selain hal berbicara. Kita percaya bahwa melalui
  Firman-Nya Tuhan berbicara kepada kita. Kita membaca Alkitab dan
  berusaha mendengarkan waktu Allah berbicara melalui pembacaan itu.
  Kita membaca dan kemudian berdoa, lalu mambaca lagi dan berdoa lagi.
  Ada orang yang berdoa dan setelah itu merenungkan, berusaha
  memusatkan pikiran mereka pada Tuhan. Meskipun mereka tidak memberi
  kesaksian bahwa mereka memperoleh pesan yang dapat mereka dengar,
  mereka memberi kesaksian bahwa mereka memperoleh wawasan yang jelas
  mengenai sifat dan kehendak Allah. Allah berbicara kepada kita
  melalui jalan yang lain juga - buku, kesaksian, khotbah, dan
  nyanyian pujian. Kita perlu menjaga jangan sampai kita berbicara
  terlalu banyak dan mendengarkan terlalu sedikit.
 
  Doa tidak harus selalu dengan kata-kata. Kita dapat mengangkat jiwa
  kita atau mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan tanpa mengucapkan
  kata-kata, hanya dengan memikirkannya. Ada saat-saat yang kita tak
  dapat secara sadar menyusun dengan kata-kata apa yang muncul di
  dalam jiwa kita. Pada saat-saat demikian kita kembali pada Roma
  8:26, "Kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi
  Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan
  yang tidak terucapkan."
 
  Kadang-kadang, doa tertulis dapat membantu. Ada kumpulan doa-doa
  yang bagus sekali, misalnya Diary of Private Prayer karangan John
  Baille, yang sering dapat mengungkapkan secara lebih baik perasaan-
  perasaan dan keinginan-keinginan yang paling dalam di hati saya.
  Saya dapat membaca beberapa doa itu dengan diam. Atau saya dapat
  membacanya keras-keras, dengan menambahkan kata-kata AMIN saya
  sendiri. Saya membaca apa yang sebenarnya ingin saya katakan tetapi
  tak mampu saya ucapkan. Saya berterima kasih kepada saudara-saudara
  seiman yang memberikan kata-kata untuk menyuarakan apa yang
  terkandung di dalam hati saya.
 
  Tetapi, apa pun disiplin yang kita anut, apa pun metode yang kita
  pergunakan, hal yang paling penting adalah berdoa - secara teratur,
  secara jujur, dan dengan penuh keberanian.
 
  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pola Hidup Kristen
  Judul Artikel: Bagaimana Berdoa
  Penulis      : Vernon Grounds
  Penerjemah   : Yayasan Penerbit Gandum Mas
  Penerbit     : Diterbitkan Atas Kerjasama: Penerbit Gandum Mas,
                 Yayasan Kalam Hidup dan YAKIN
  Halaman      : 656 - 659
 

Bagaimana Berdoa 4.5 5 Unknown Tuesday, January 22, 2013   Ketika kita memikirkan cara berdoa, kita perlu berhati-hati agar   tidak menganalisa secara berlebihan apa yang merupakan kegiatan yang ...


No comments:

Post a Comment

J-Theme