Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Doa Bagai Menarik Menghembus Nafas

 on Tuesday, January 22, 2013  


  Refleksi untuk Guru dan Orangtua:
  ---------------------------------
 
  Berbicara, merenung, dan berserah diri kepada Sang Pencipta adalah
  bagaikan menarik dan menghembuskan napas. Namun, seringkali
  pertumbuhan kehidupan doa kita terhambat karena adanya hal-hal tak
  penting yang mengintimidasi. Entah dari mana kita percaya bahwa ada
  rumus untuk berdoa. Kita diajarkan untuk tidak berdoa begini atau
  begitu. Atau, kita tidak boleh meminta sesuatu sebelum kita
  mengampuni. Doa dibebani dengan aturan-aturan, tata cara, dan
  kebijakan yang membuat kita tidak mampu berdoa.
 
  Ketika murid-murid berkata, "Ajar kami berdoa," Yesus mengajarkan
  kepada mereka sebuah doa yang bebas dari aturan-aturan tertentu. Dan
  doa-Nya mengajarkan kepada kita bahwa Allah tidak sekadar
  memperhatikan kata-kata doa kita tetapi juga keluhan-keluhan kita
  yang tak terucapkan, bahwa Allah peduli terhadap kehidupan dan
  kebutuhan kita sehari-hari, dan bahwa kita diberi hak untuk datang
  kepada Allah tanpa takut dan dengan pengharapan. Kita tidak
  memerlukan imam besar atau altar khusus untuk datang kepada Allah:
  Allah ada dalam jangkauan kita.
 
  Saya yakin salah satu alasan mengapa Allah senang kepada Daud adalah
  karena ia begitu jujur dalam doa-doanya. Ia tidak takut
  mengekspresikan rasa marah, iri, jengkel, rendah hati, sikap
  kekanak-kanakan atau kata-kata puitis kepada Allah. Dengan kata
  lain, ia dapat berkomunikasi dengan Allah apa adanya. Daud juga
  menyadari betapa benar perlunya berdiam diri dalam doa. Karena jika
  Anda meminta, tentunya Anda perlu mendengarkan jawaban atas
  permintaan Anda.
 
  Refleksi untuk Seluruh Anggota SM/Keluarga:
  -------------------------------------------
 
  Para pengikut Yesus meminta agar Dia mengajar mereka berdoa. Mereka
  tidak tahu bagaiamana harus berdoa, sebab mereka selalu bergantung
  pada seseorang yang mereka anggap lebih layak untuk berdoa bagi
  mereka. Mereka takut salah dalam berdoa. Maka Yesus mengajar mereka
  berdoa, "Allah akan selalu mendengar segala doamu. Allah layak
  dimuliakan dan ditinggikan." Satu hal yang paling menonjol mengenai
  doa adalah bahwa kita harus terus berdoa.
 
  Ada banyak cara untuk berdoa. Kita dapat berdiri, duduk, menundukkan
  kepala, menutup mata, bertelut, mengangkat tangan, saling
  berpandangan, berseru, menyanyi, sambil berlari atau berdiam diri.
  Yang paling penting kita harus datang kepada Allah apa adanya. Allah
  ingin kita jujur dengan setiap perkataan, pertanyaan, dan kebutuhan
  yang kita naikkan. Allah senantiasa bersama kita.
 
  HARI 1: BERDOA DENGAN JUJUR: DOA BAPA KAMI
  Matius 6:1-13
 
  1. Apa perbedaan antara doa yang jujur dan doa yang munafik?
  2. Kapan dan di mana kamu saling berdoa? Mengapa?
 
  HARI 2: TERUS MENGETUK
  Lukas 11:1-13
 
  1. Menurut Yesus, mengapa orang dalam kisah di atas akhirnya bangun
     dari tidurnya dan memberikan apa yang diperlukan tetangganya?
  2. Terkadang kita berdoa untuk seseorang atau sesuatu begitu lama,
     bahkan bertahun-tahun, dan lama kelamaan kita pun mulai menyerah
     dan berhenti melakukannya. Ceritakanlah tentang sebuah doa yang
     sudah kamu doakan begitu lama, dan perbaharuilah komitmenmu untuk
     terus mendoakan hal itu.
 
  HARI 3: DOA YANG TEKUN
  Lukas 18:1-8
 
  1. Mengapa sang hakim akhirnya mengabulkan permintaan janda itu?
  2. Janda itu tahu bahwa ia benar. Adakah kamu mengetahui sesuatu
     yang tidak adil sedang terjadi di lingkungan atau sekolahmu?
     Komitmen doa apa yang akan kamu buat?
 
  HARI 4: KESOMBONGAN DAN KATA-KATA KOSONG
  Lukas 18:9-14
 
  1. Mengapa orang-orang Farisi menganggap diri mereka lebih baik dari
     pemungut cukai? Mengapa Yesus tidak membenarkan hal itu?
  2. Apakah kalimat yang akan kamu gunakan untuk menggambarkan dirimu
     di hadapan Allah?
 
  HARI 5: BERDOA DALAM ROH
  Roma 8:26-27
 
  1. Bagaimana Roh membantu kita dalam berdoa?
  2. Apakah kamu merasa tidak yakin akan bagaimana dan apa yang harus
     didoakan? Berlatihlah untuk berdiam diri beberapa saat setelah
     kamu menyatakan situasi yang kamu hadapai kepada Allah. Kamu
     dapat berdoa secara sederhana seperti ini:
        Allah, kembali saya datang kepada-Mu.
        Saya ingin bisa membantu Mama, namun saya tidak tahu
        bagaimana saya harus meminta. (diam)
     Ucapkanlah demikian setiap kali kamu berdoa, dan dengarkan suara
     Allah.
 
  HARI 6: BERDOA BAGI PEMERINTAHAN KITA
  1Timotius 2:1-7
 
  1. Mengapa penulis kitab 1Timotius mendorong kita untuk berdoa bagi
     pemerintah?
  2. Carilah informasi mengenai pejabat pemerintah di lingkungan Anda,
     dan "ambillah" satu atau dua nama untuk didoakan secara teratur
     sebagai bagian dari keluarga. Mungkin Anda dapat menulis surat
     kepada mereka untuk memberitahukan bahwa keluarga Anda berdoa
     bagi mereka.
 
  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Belajar Bersama
  Penulis   : Janice Y. Cook
  Penerbit  : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999
  Halaman   : 127 -130
 

Doa Bagai Menarik Menghembus Nafas 4.5 5 Unknown Tuesday, January 22, 2013   Refleksi untuk Guru dan Orangtua:   ---------------------------------     Berbicara, merenung, dan berserah diri kepada Sang Pencipta ...


No comments:

Post a Comment

J-Theme