Cara dan waktunya Tuhan yang tidak pernah terpikirkan oleh manusia ketika Dia menolong umatNya bahkan kadang Dia biarkan orang lain menderita demi untuk menolong kita.
Keluargaku benar-benar sedang berada dalam keadaan parah secara ekonomi, toko kelontong kami satu-satunya sumber penghidupan keluarga kami secara perlahan tapi pasti terus menurun drastis, ya saya akui bahwa kami hidup dalam kesombongan ketika usaha kami berkembang pesat, tapi sekarang saya menyadari Tuhan membuat usaha kami bangkrut supaya kami tidak terus menerus hidup dalam lubang dosa (keangkuhan, kesombongan dan yang paling parah menduakan Tuhan dengan lebih mementingkan harta kekayaan yang kami miliki).
Hampir setiap hari orangtuaku bertengkar hebat karena masalah hutang kami yang semakin hari semakin membengkak, toko kami yang semula sebuah “toko” kini tak ubahnya hanya sebuah “warung”, itupun sudah kami jaminkan ke bank, parahnya hutang kami bukan hanya kepada bank, melainkan juga kepada supplier-supplier bahkan kartu-kartu kredit orangtuaku dan kakakku sudah habis limitnya karena ditarik tunai untuk gali lubang tutup lubang dan kami tidak sanggup bayar, setiap hari orang-orang yang datang dan telepon berbunyi hanya untuk menagih hutang sambil memaki-maki, keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun.
Saat itu jatuh tempo pembayaran ke bank semakin dekat, jika kami tidak dapat melunasi, maka toko (ruko) kami satu-satunya akan disita dan jika hal tersebut terjadi, otomatis kami tidak mungkin melunasi hutang-hutang kami kepada pihak lain. Kami putuskan ruko akan kami kontrakkan, tapi jika dikontrakkan, selama lima tahun pun masih belum bisa menutup hutang kami, akhirnya kami putuskan untuk kami jual, tapi jangan harap ada yang mau beli ruko kami dengan harga yang wajar karena semua orang di daerah kami sudah tahu bahwa kami butuh uang, mereka menekan dengan harga murah begitu pula yang mau ngontrak. Kami tidak tahu harus berbuat apa, kami hanya bisa berdoa dan itu berlangsung selama bertahun-tahun dan tidak pernah ada jawaban, tapi kami terus berdoa karena hanya itu yang tersisa yang bisa kami lakukan.
Suatu hari beberapa bulan sebelum jatuh tempo pelunasan ke bank, saya nonton berita di televisi bahwa pasar di daerah kami yang merupakan jantung perekonomian di daerah kami terbakar habis & ludes (saat itu saya berada diluar kota untuk bekerja) saya telepon papi untuk tanya kabarnya, karena pasar dan ruko kami cukup berdekatan tapi ternyata tidak merembet sampai ruko kami, saya berfikir akan semakin sulit mencari uang dengan kondisi perekonomian yang terguncang akibat kebakaran hebat di jantung perekonomian di daerah kami, tapi Tuhan punya rencana yang luar biasa, justru dengan kebakaran tersebut banyak orang mencari tempat usaha di daerah kami, salah satunya mereka mengincar ruko kami, tidak perlu sampai dijual, dikontrakkan saja dengan jangka waktu tertentu kami sudah cukup untuk bayar hutang-hutang kami, karena mereka berlomba menawarkan harga tertinggi untuk bisa mengontrak ruko kami. Akhirnya ruko tersebut kami kontrakkan dan kami pindah ke kota lain dengan kehidupan sederhana yang jauh lebih damai.
Saya tahu kami bukan siapa-siapa sehingga Tuhan rela membiarkan orang lain (para korban kebakaran) menderita hanya untuk menolong kami sekeluarga, karenanya saya percaya kejadian kebakaran tersebut adalah kerena Tuhan juga punya rencana yang indah bagi setiap orang yang terkait musibah tersebut.
Jadi, janganlah kuatir apapun masalah yang kita hadapi, teruslah cari jalan keluar tapi tetap dalam kerangka rencanaNya, teruslah koreksi diri dan teruslah berdoa, sabarlah dalam kesesakan dan kesulitan, Bapa kita tidak akan membiarkan kita terus menerus berada dalam kesulitan dan kebingungan, yang penting kita mau terbuka dan menerima apapun yang menjadi keputusanNya. Dia punya banyak cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, entah dengan cara apa dan berapa lama Dia akan turun tangan dalam persoalan kita, yang pasti ketika kita berdoa dengan iman, penuh kepercayaan dan tulus, Dia langsung memproses doa kita.
Hal yang lebih penting adalah kenalilah Dia terlebih dahulu sebelum kita meminta, karena setelah kita lebih mengenalNya kita akan lebih mudah untuk mengerti dan mengetahui jawaban dari doa kita yang mungkin sebenarnya telah Dia berikan.
Semoga Kasih Tuhan yang pernah saya alami ini bisa menjadi berkat bagi kita semua.
Keluargaku benar-benar sedang berada dalam keadaan parah secara ekonomi, toko kelontong kami satu-satunya sumber penghidupan keluarga kami secara perlahan tapi pasti terus menurun drastis, ya saya akui bahwa kami hidup dalam kesombongan ketika usaha kami berkembang pesat, tapi sekarang saya menyadari Tuhan membuat usaha kami bangkrut supaya kami tidak terus menerus hidup dalam lubang dosa (keangkuhan, kesombongan dan yang paling parah menduakan Tuhan dengan lebih mementingkan harta kekayaan yang kami miliki).
Hampir setiap hari orangtuaku bertengkar hebat karena masalah hutang kami yang semakin hari semakin membengkak, toko kami yang semula sebuah “toko” kini tak ubahnya hanya sebuah “warung”, itupun sudah kami jaminkan ke bank, parahnya hutang kami bukan hanya kepada bank, melainkan juga kepada supplier-supplier bahkan kartu-kartu kredit orangtuaku dan kakakku sudah habis limitnya karena ditarik tunai untuk gali lubang tutup lubang dan kami tidak sanggup bayar, setiap hari orang-orang yang datang dan telepon berbunyi hanya untuk menagih hutang sambil memaki-maki, keadaan ini terus berlangsung selama bertahun-tahun.
Saat itu jatuh tempo pembayaran ke bank semakin dekat, jika kami tidak dapat melunasi, maka toko (ruko) kami satu-satunya akan disita dan jika hal tersebut terjadi, otomatis kami tidak mungkin melunasi hutang-hutang kami kepada pihak lain. Kami putuskan ruko akan kami kontrakkan, tapi jika dikontrakkan, selama lima tahun pun masih belum bisa menutup hutang kami, akhirnya kami putuskan untuk kami jual, tapi jangan harap ada yang mau beli ruko kami dengan harga yang wajar karena semua orang di daerah kami sudah tahu bahwa kami butuh uang, mereka menekan dengan harga murah begitu pula yang mau ngontrak. Kami tidak tahu harus berbuat apa, kami hanya bisa berdoa dan itu berlangsung selama bertahun-tahun dan tidak pernah ada jawaban, tapi kami terus berdoa karena hanya itu yang tersisa yang bisa kami lakukan.
Suatu hari beberapa bulan sebelum jatuh tempo pelunasan ke bank, saya nonton berita di televisi bahwa pasar di daerah kami yang merupakan jantung perekonomian di daerah kami terbakar habis & ludes (saat itu saya berada diluar kota untuk bekerja) saya telepon papi untuk tanya kabarnya, karena pasar dan ruko kami cukup berdekatan tapi ternyata tidak merembet sampai ruko kami, saya berfikir akan semakin sulit mencari uang dengan kondisi perekonomian yang terguncang akibat kebakaran hebat di jantung perekonomian di daerah kami, tapi Tuhan punya rencana yang luar biasa, justru dengan kebakaran tersebut banyak orang mencari tempat usaha di daerah kami, salah satunya mereka mengincar ruko kami, tidak perlu sampai dijual, dikontrakkan saja dengan jangka waktu tertentu kami sudah cukup untuk bayar hutang-hutang kami, karena mereka berlomba menawarkan harga tertinggi untuk bisa mengontrak ruko kami. Akhirnya ruko tersebut kami kontrakkan dan kami pindah ke kota lain dengan kehidupan sederhana yang jauh lebih damai.
Saya tahu kami bukan siapa-siapa sehingga Tuhan rela membiarkan orang lain (para korban kebakaran) menderita hanya untuk menolong kami sekeluarga, karenanya saya percaya kejadian kebakaran tersebut adalah kerena Tuhan juga punya rencana yang indah bagi setiap orang yang terkait musibah tersebut.
Jadi, janganlah kuatir apapun masalah yang kita hadapi, teruslah cari jalan keluar tapi tetap dalam kerangka rencanaNya, teruslah koreksi diri dan teruslah berdoa, sabarlah dalam kesesakan dan kesulitan, Bapa kita tidak akan membiarkan kita terus menerus berada dalam kesulitan dan kebingungan, yang penting kita mau terbuka dan menerima apapun yang menjadi keputusanNya. Dia punya banyak cara yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, entah dengan cara apa dan berapa lama Dia akan turun tangan dalam persoalan kita, yang pasti ketika kita berdoa dengan iman, penuh kepercayaan dan tulus, Dia langsung memproses doa kita.
Hal yang lebih penting adalah kenalilah Dia terlebih dahulu sebelum kita meminta, karena setelah kita lebih mengenalNya kita akan lebih mudah untuk mengerti dan mengetahui jawaban dari doa kita yang mungkin sebenarnya telah Dia berikan.
Semoga Kasih Tuhan yang pernah saya alami ini bisa menjadi berkat bagi kita semua.
Wijaya
No comments:
Post a Comment