ika kita kehilangan barang, maka kita bisa membeli yang baru. Jika kita kehilangan uang, maka kita bisa mencarinya lagi. Bagaimana dengan waktu kita yang hilang? Waktu yang hilang tidak bisa kembali.
Kita bisa mengamati bagaimana orang-orang di sekitar kita menggunakan waktunya.
Seorang teman bercerita di lift pertokoan di luar negeri ia berjumpa dengan dua orang nenek. Teman saya bertanya kedua nenek itu mau ke mana?
Yang seorang menjawab, "Kami mau ke kasino!" Lalu temannya menambahkan, "Daripada kesepian di rumah, lebih baik menghabiskan waktu di kasino!"
Kita mungkin menggeleng-gelengkan kepala. Sungguh kasihan orang-orang semacam itu, tidak tahu menggunakan waktu untuk hal-hal yang berguna.
Pada suatu seminar Kristiani saya duduk di sebelah wanita yang berusia 75 tahun. Ia bercerita bahwa ia menghabiskan waktu satu jam pagi, satu jam siang, dan satu jam pada malam hari untuk mendoakan keluarga,orang-orang yang dikenalnya, hamba-hamba Tuhan, bangsa dan negara serta penginjilan di seluruh dunia. Seorang wanita lain bekerja di panti asuhan tanpa menerima gaji. Sungguh kedua wanita ini menjadi inspirasi untuk menggunakan waktu dengan baik.
Waktu kita adalah anugerah Tuhan. Mazmur 90:12 mengatakan, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
"Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" Efesus 5:16.
Pada awal tahun ini, marilah kita membiasakan diri untuk menggunakan waktu kita dengan bijak. Kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kita berada di dunia, karena waktu kita adalah anugerah Tuhan dan waktu yang sudah lewat tidak bisa kembali lagi.
Kita bisa mengamati bagaimana orang-orang di sekitar kita menggunakan waktunya.
Seorang teman bercerita di lift pertokoan di luar negeri ia berjumpa dengan dua orang nenek. Teman saya bertanya kedua nenek itu mau ke mana?
Yang seorang menjawab, "Kami mau ke kasino!" Lalu temannya menambahkan, "Daripada kesepian di rumah, lebih baik menghabiskan waktu di kasino!"
Kita mungkin menggeleng-gelengkan kepala. Sungguh kasihan orang-orang semacam itu, tidak tahu menggunakan waktu untuk hal-hal yang berguna.
Pada suatu seminar Kristiani saya duduk di sebelah wanita yang berusia 75 tahun. Ia bercerita bahwa ia menghabiskan waktu satu jam pagi, satu jam siang, dan satu jam pada malam hari untuk mendoakan keluarga,orang-orang yang dikenalnya, hamba-hamba Tuhan, bangsa dan negara serta penginjilan di seluruh dunia. Seorang wanita lain bekerja di panti asuhan tanpa menerima gaji. Sungguh kedua wanita ini menjadi inspirasi untuk menggunakan waktu dengan baik.
Waktu kita adalah anugerah Tuhan. Mazmur 90:12 mengatakan, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."
"Karena itu, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat" Efesus 5:16.
Pada awal tahun ini, marilah kita membiasakan diri untuk menggunakan waktu kita dengan bijak. Kita tidak tahu berapa lama lagi waktu kita berada di dunia, karena waktu kita adalah anugerah Tuhan dan waktu yang sudah lewat tidak bisa kembali lagi.
Widyawati Dharmasurya
Email: widyasuwarna@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment