Suatu
masa hiduplah seekor singa yang liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk
hidup lain dan terutama manusia pasti saja akan diterkam dan dilahap habis.
Tulang-tulang yang keras sekalipun pasti akan remuk dan tak pernah tersisa oleh
taringnya yang runcing. Suatu saat, ketika tahu bahwa orang kristen adalah
orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman singa yang lain: 'Aku
telah mendengar seruan di padang gurun, dan saya ingin bertobat. Saya pasti tak
akan menggangu orang-orang kristen lagi. Saya akan membiarkan mereka tetap
hidup, dan tak akan lagi menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku.' Namun
setelah lewat beberapa hari, seorang kristen lewat. Singa liar dan buas itu
sekali lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan
habis tak tersisa, kecuali bibirnya. Ia lalu dicemoohi teman-temannya:
'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang kristen
sebagai santapan lezatmu?? Mengapa hari ini engkau justru sekali lagi membunuh
seorang kristen?' Singa buas itu menjawab: 'Saya memang sudah berjanji untuk
tidak menerkam orang kristen. Namun orang yang telah kumakan itu telah kucium
sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali
bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.'
------------------------ Setiap kebajikan harus diungkapkan lewat perbuatan
nyata, dan bukannya cuman lewat kotbah yang berapi-api.
Bibir Seorang Kristen
Sunday, March 3, 2013 on Label: Artikel
No comments:
Post a Comment