Udara siang itu sangat panas. Saya naik mikrolet yang sedang berhenti menunggu penumpang, Ada dua anak sekolah dan seorang ibu yang juga duduk di mikrolet. Si ibu mengipas-ngipas dengan sehelai kertas. Sepertinya kami sedang berada di atas oven karena panas yang luar biasa tersebut. Tiba-tiba supir berkata, "Kita jalan saja ya supaya tidak terlalu panas!" Lalu supir menjalankan kendaraan. Ia juga mengetel kaset dengan lagu yang bernada riang dan ikut bersiul.
Rasa panas berkurang dan suasana menjadi menyenangkan. Sungguh tindakan supir itu menjadi berkat dan memberikan energi positif.
Seorang nenek tua menanam tanaman hias di depan rumah. Di atas selokan ia menutup sebagian selokan dengan papan. Lalu menaruh pot-pot tanaman hias. Pot yang bersih berwarna merah bata dan tanah hitam bercampur pupuk serta daun-daun yang hijau memberikan pemandangan yang indah. Dia merawat tanamannya dengan penuh kecintaan, bahkan melap setiap helai daun dengan lap basah. Melihat tanamannya yang indah, bersih, rapi dan teratur sungguh menyenangkan dan itu memberi energi positif bagi saya.
Di kereta api seorang ibu terbatuk-batuk. Ibu yang duduk di sebelahnya segera memberikan butiran obat pereda batuk. Batuknya segera reda dan para penumpang kereta juga tidak terganggu. Ibu itu telah menjadi berkat dan memberikan energi positif.
Seorang anak kecil memberikan lima roti jelai dan dua ikan dan Yesus memperbanyaknya untuk memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15). Anak itu telah menjadi saluran berkat dan memberikan energi positif.
Kita bisa melakukan banyak hal untuk memberikan energi positif kepada orang lain dan lingkungan kita. Tuhan selalu memberikan kesempatan. Marilah kita melakukannya sesuai dengan apa yang kita bisa.Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak sia-sia (1 Korintus 15:58).
Rasa panas berkurang dan suasana menjadi menyenangkan. Sungguh tindakan supir itu menjadi berkat dan memberikan energi positif.
Seorang nenek tua menanam tanaman hias di depan rumah. Di atas selokan ia menutup sebagian selokan dengan papan. Lalu menaruh pot-pot tanaman hias. Pot yang bersih berwarna merah bata dan tanah hitam bercampur pupuk serta daun-daun yang hijau memberikan pemandangan yang indah. Dia merawat tanamannya dengan penuh kecintaan, bahkan melap setiap helai daun dengan lap basah. Melihat tanamannya yang indah, bersih, rapi dan teratur sungguh menyenangkan dan itu memberi energi positif bagi saya.
Di kereta api seorang ibu terbatuk-batuk. Ibu yang duduk di sebelahnya segera memberikan butiran obat pereda batuk. Batuknya segera reda dan para penumpang kereta juga tidak terganggu. Ibu itu telah menjadi berkat dan memberikan energi positif.
Seorang anak kecil memberikan lima roti jelai dan dua ikan dan Yesus memperbanyaknya untuk memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1-15). Anak itu telah menjadi saluran berkat dan memberikan energi positif.
Kita bisa melakukan banyak hal untuk memberikan energi positif kepada orang lain dan lingkungan kita. Tuhan selalu memberikan kesempatan. Marilah kita melakukannya sesuai dengan apa yang kita bisa.Setiap perbuatan baik yang kita lakukan tidak sia-sia (1 Korintus 15:58).
Widya Suwarna
Email: widyasuwarna@yahoo.co.id
Email: widyasuwarna@yahoo.co.id
No comments:
Post a Comment