Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Yesus Sobat yang Setia

 on Tuesday, March 5, 2013  



Yesus Sobatku Yang Setia

Dalam Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Amin.
Terang dan Kasih Anugerah Rahmat Allah melimpah dalam aliran kehidupanku.

Aku hendak membagikan sukacitaku di saat hari – hari liburku yang baru saja aku lewati pada liburan hari raya Lebaran ini.

Rabu, 8 September 2010, sepulang dari tempatku bekerja seperti biasanya aku pulang ke rumah dan membersihkan, menyapu dan membereskan semua peralatan rumah yang belum sempat aku bereskan di pagi hari. Saat itu terlintas dalam benakku, sebentar lagi aku akan tinggal sendirian sepi, karena teman – temanku sekontrakan denganku akan pulang untuk berlibur rasanya apakah mungkin aku bisa bertahan dalam situasi sunyi dan hening seperti ini.

Tuhan aku mengasihi Engkau, sehingga waktuku kuserahkan kepadaMu, Engkau sendiri akan mengatur, dan menjaga, menyertaiku, serta kekuatanMulah yang akan Engkau berikan kepadaku.
Malampun telah tiba, aku mulai memeriksa dan meyakinkan satu persatu pintu dan jendela telah ku kunci tak lupa air, juga lampu – lampu yang tidak perlu dinyalakan. Aku mulai menyiapkan hatiku untuk berbicara dengan Tuhan Yesusku yang menjadi Sobatku yang setia. Buku doa, nyanyian, Alkitab, Rosario semuanya ada di hadapanku dengan di terangi oleh lampu sudut yang telah aku siapkan. Aku mengundang Roh Kudus memenuhi segenap isi ruang hatiku agar aku dapat masuk dalam hadiratNya. Mulailah pujian demi pujian serta penyembahanku kunaikkan dan serasa aku tenggelam dalam hadiratNya yang kudus. Tanpa terasa bahasa Roh yang mengalir dari mulutku dan hatiku yang penuh sukacita membuat aku lupa bahwa di tengah keheningan malam itu aku hanya seorang diri dalam rumah yang cukup besar itu. Doakupun mengalir dari hati yang muncul dalam ucap katabibirku yang tak henti – hentinya silih bergantian dengan pujian yang muncul dari alam pikiranku yang tidak aku pahami dan tidak dalam pengendalianku. Itualah mujizat yang Tuhan buatkan bagiku.

Setelah aku melewatkan malam yang panjang itu, aku dibangunkan lagi pada pagi hari yang penuh ceria aku cepat-cepat membereskan tempat pembaringanku dan bergegas merapikan rambut, membersihakn muka dan kembali mengambil waktuku untuk mengucap syukur kepada Tuhan sambil melantunkan pujian dan penyembahan bagi Dia. Tidak kusadari aku telah berdialog dengan Sobatku Yesus yang setia kira – kira hampir 2 jam. Sungguh rahmat dan kasihNya melimpah tiada habis – habisnya. Dan setelah itu aku pun keluar dari kamarku untuk mulai melakukan kegiatanku seperti biasa, aku mulai menyiapkan sarapan jasmaniku dengan membuat kopi dan 2 lembar roti yang kubeli pada sore hari kemarin. Tuhan sungguh hadir dalam dalam hatiku sehingga aku tidak pernah merasa takut, sepi, dan sebagainya, melainkan penuh sukacita, damai yang mengalir seperti banyak saudara yang memberikan suasana batin yang sejuk. Disaat aku sendiri aku tidak pernah merasa sendiri & sepi tapi sebaliknya, sukacita dan damai. Hari mulai siang, aku mulai dengan pekerjaan rumah yakni menyapu, mengepel, membersihkan meja, kursi, jendela, kaca dsbnya, yang sudah dihinggapi debu beberapa lamanya. Setelah itu aku melanjutkan dengan membuat makanan untuk siang harinya, setelah selesai, aku menyantap hidanganku dalam kesendiriranku, setelah itu aku mengambil waktu untuk beristirahat. Namun tidak lupa dalam waktu luang istirahatku aku selalu menyempatkan untuk berdialog dengan sobatku Yesus serta membaca FirmanNya. Dan hal yang saya dapati dalam ayat itu, Yesus selalu berdoa kepada BapaNya di surga. Yesus selalu menyingkir ke tempat yang sunyi untuk berdoa. Dari ayat ini terasa Yesus sedang mengajarkan aku untuk selalu berbicara kepada Dia dalam segala hal, baik sebelum, sedang, maupun sesudah segalanya aku lakukan atau aku alami. Dalam permenunganku itu menyadarkan, bahwa Yesus mempunyai rencana yang indah kepadaku kalau di waktu libur yang panjang ini, aku diijinkan untuk tinggal sendiri dalam rumah ini tanpa ada siapapun bahkan tidak ada kontak melalui alat komunikasi sekalipun, karena pada hari – hari itu hpku pun tidak dapat berfungsi, sehingga aku bisa berbicara kepada Dia, Yesus dan Yesus berbicara kepadaku dalam hubungan yang intim melalui Doa. Banyak sekali yang dapat aku timba a.l : aku tidak pernah merasa sepi dan takut melainkan yang ada perasaan aman, tenteram, damai dan sukacita, seperti sedang banyak penghuninya yang selalu bercerita dan berbagi rasa. Dan aku diberi pengetahuan untuk lebih berserah kepada Tuhan, maka kekuatan yang besar dari Dia akan mengalahkan segala perasaan yang membuat aku masuk dalam kondisi kedaginganku yakni : “EGO”

Malampun telah tiba kembali dan seperti biasanya, aku mulai dengan pujian penyembahan Firman dan Doa. Dalam pujian dan penyembahanku itu aku mendapat perkataan yang muncul dari hatiku dan perkataan itu yakni: “Air Kehidupan”, ada beberapa kali di ulang – ulang perkataan ini. Sehingga setelah pujian selesai, aku membuka Alkitab dan terus terang aku tidak mengahafal ayat/ perikop dalam Alkitab. Namun saya ingat Air sumber Kehidupan itu sepertinya ada di Injil Yohanes. Dan benar, aku menemukannya di Yoh 7:37-44. Aku mulai membaca perikop ini, dari dalam hatiku bergelora seperti ada angin taufan yang bergejolak karena ada sukacita besar itu. Sulit buat kuungkapkan. Tapi mungkin dapat saya katakan bahagia yang besar itu disaat hatiku tersentuh pada ayat “ Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum, barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran – aliran air yang hidup”.

Hatiku bergetar saat membaca ayat – ayat ini. Sungguh Yesus firmanMu itu hidup. Di saat aku dalam kesendirian seperti ini, Engkau tahu Tuhan, tidak ada teman, tidak ada saudara, hanya Engkau Tuhan mengenal isi hatiku, dari Engku mendengar ucap kataku, persaanku, dan Engkau memberikanku jawaban itu.

Jika aku haus mencari sukacita yang tak pernah pudar datanglah kepada Yesus, dan timbalah sukacita, damai itu yang tidak akan pernah hilang/kering. Dan berilah hatimu kepadaKu, maka Aku akan memberikan RohKu
yang mengalir dan memuaskan engkau dengan sukacitaKu itu.

Itulah yang aku tangkap pada perikop ini. Dan aku dapat merenungkan ini, seandainya aku mencari aku mencari hiburan yang ditawarkan oleh dunia, munkin saya dapatkan hanya sesaat dan aku menghabiskan waktu, tenaga, bahkan uang, tetapi aku telah memilih waktu liburku dengan keheninganku berjumpa dengan Yesus tanpa membuang tenaga, uang dan sebainya, tetapi begitu besar sukacita dan kekuatan yang saya timba dari “Air Sumber Hidup yaitu: Yesus”

Sekalipun menyendiri, tapi hatiku penuh dengan sukacita seperti berada di tengah – tengah sanak keluarga, teman dan sahabat.

Sungguh Yesus itu hidup dan menjadi Sobatku yang setia.

Salamku buat setiap yang membaca artikelku ini. Tuhan Memberkati

Maria.


MAria Immaculatta
Email: mariaimmaculatta@yahoo.co.id

Yesus Sobat yang Setia 4.5 5 Unknown Tuesday, March 5, 2013 Yesus Sobatku Yang Setia Dalam Nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus, Amin. Terang dan Kasih Anugerah Rahmat Allah melimpah dalam aliran keh...


No comments:

Post a Comment

J-Theme