Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Aku Sudah Mati. Tetapi Hidup Kembali

 on Wednesday, March 6, 2013  

Banyak orang yang menjadi koma atau mati suri, namun kemudian menjadi sadar dan hidup normal kembali. Di antaranya, banyak yang kemudian mengisahkan pengalaman perjalanan supranatural mereka yang serasa di alam lain itu. Kita sering membaca tentang kisah-kisah seperti itu. Dalam Injil pun dituliskan kisah, tentang beberapa orang yang sudah dibangkitkan dari kematian, oleh Yesus. 

Saya tidak pernah betul-betul mati, atau mengalami mati suri yang seperti itu. Tetapi saya pernah berada di situasi seperti itu, ...yakni amat dekat dengan kematian. Itu tidak pernah saya sadari bertahun-tahun, sampai akhirnya saya menyadari hal itu, dan setelah bertahun-tahun, saya ingin menuliskannya untuk kita semua di forum kisah ini. 

Kejadiannya masih amat jelas dalam benak saya, meskipun itu sudah terjadi tahun ....84. Ya ..! (oh,..ternyata sudah 20 tahun yang lalu ! betapa lamanya, betapa cepatnya waktu..). Waktu itu saya masih kelas 3 SMP. Setiap kali teringat kejadian itu, sedikitpun saya tidak ragu,..saya pasti seharusnya sudah mati. 

Kejadiannya waktu saya pulang sekolah siang itu. Jalan depan sekolah (namanya jalan Melintas) yang panjangnya sekitar 600 meter itu, seperti biasa akan menjadi ramai oleh bubaran sekolah. Sebagian berjalan kaki, sebagian lagi naik sepeda. Saya naik sepeda. Dan sudah kebiasaan saya, kalau naik sepeda cenderung suka lebih cepat dari kebanyakan orang lain. Jalan Melintas ini akan berujung pada pertigaan dengan jalan Kampung Bintang ('KB'). Jadi bayangkan saya huruf T. Garis vertikal adalah jalan Melintas, dan garis horisontal adalah jalan KB. Jalan KB ini adalah jalan raya, yang lebar dan menurun dari kiri ke kanan. Semua kendaraan akan cenderung jalan lebih cepat atau jadi ngebut karena jalannya menurun sekali. Dari jl Melintas, saya akan belok kanan, jadi jalannya menurun. 

Saya ngebut, mendahului banyak sepeda lain, dan berbelok kanan dengan cepat dan tajam di jalan KB, tanpa menoleh ke sebelah kiri jalan. Di tengah-tengah jalan KB itulah, dan belum selesai belok, saya disambar oleh sebuah sedan, yang jalannya cukup ngebut. Brukk ..!.Kaget saya bukan main, jantung saya serasa berhenti ketika itu. Dan ketika saya menoleh ke sebelah kiri, persis di samping saya adalah wajah sang bapak pengemudi sedan yang tidak kalah kagetnya itu. Muka saya amat dekat dengan muka dia, cuma dipisahkan kaca mobil dan beberapa centimeter. Saya mendengar samar-samar murid-2 perempuan di belakang berteriak-teriak ngeri dan menjerit. 

Saya tidak tahu apa yang terjadi, saya cuma merasakan, saya dan sepeda saya melayang, seperti tidak betul-2 menyentuh aspal. Yang jelas, pedal sepeda saya sebelah kiri nyangkut di bawah dasar mobil itu. Terus saya dan sepeda saya terikut, terseret bersama jalannya mobil,...sampai kira-kira 12 meter begitu,..cuma dalam hitungan 2 atau 3 detik,..dan kemudian saya merasa sepeda saya dilepaskan / terlepas dari mobil itu,..dengan mulus. Ya, dengan mulus. 

Saya terhentikan sebentar, dipinggir jalan. Dada saya berdegup kencang tak teratur, shock. Supirnya tidak berhenti, langsung pergi. Ban depan sepeda saya penyok, ban belakang juga membentuk angka delapan. Beberapa jerujinya patah. Siang itu, sepeda saya hampir-hampir tidak bisa didorong. Tapi saya tidak lecet sedikitpun. Dasar anak SMP, tidak sadar betapa dekatnya itu dengan kematian. 

Sekarang, dan selama ini. Tiap kali membaca berita tentang kecelakaan di Indonesia,..apalagi itu yang menimpa sepeda, sepeda motor, pejalan kaki,..saya jadi begitu worry. Ada berita seorang terjatuh saja dari sepeda, mati. Seorang jatuh karena sepedanya tersenggol motor atau mobil, mati juga. Lainnya, pejalan kaki tersenggol truk, mati. Seorang jatuh dari mobil pick up yang jalannya pelan saja, juga mati karena kepalanya terantuk batu. Begitu mudah untuk mati. 

Tidak. Saya tidak lebih beruntung dari mereka. Bukan itu maksud saya. (Sebab hidup ataupun mati, kita adalah milik Tuhan). Saya juga sudah mati, rasanya. Lewat kejadian diserempet sedan ngebut itu. Sedikitpun saya tidak ragu akan hal itu. Hanya sekarang, ada sebuah kesadaran yang lebih dalam, betapa Tuhan sudah meluputkan aku dari maut itu. Dia sudah menyelamatkan aku. Dia sudah menebus nyawaku, dan mengijinkanku untuk hidup lebih lama. Mungkin juga supaya aku bisa bersaksi tentang ini, meskipun butuh 20 tahun lamanya untuk aku menuliskannya untuk anda semua yang membaca ini, dan saya sendiri. 

Rasanya Tuhan masih punya rencana lain terhadap hidupku ini. Itulah yang terus ku ingin tahu apa dan apa. Itulah yang membuat aku bahagia, melakukan apa yang ditugaskanNya. Itu selalu terdengar di dalam lubuk hati ini. 

Kita semua punya panggilan hidup masing-2, dan pasti punya pengalaman yang serupa itu. Artinya Tuhan, pasti punya maksud buat diri kita masing-2. Tiap-tiap kita dijadikannya unik dan istimewa. Mungkin juga kita semua setiap hari kesempatan untuk bertobat dari kesalahan-2 dan dosa selama ini. Kita dipanggil untuk memperbaiki diri, agar semakin pantas di hadapan Yesus. 

Ya Tuhan, terima kasih dan syukur, atas tuntunanMu dalam menuliskan kisah ini. Semoga daku selalu sadar, bahwa aku telah mati oleh dosa, namun Engkau menyelamatkan aku. 

Engkaulah penyelamatku yang setia. 
California, 17 Juni 2004.

Aku Sudah Mati. Tetapi Hidup Kembali 4.5 5 Unknown Wednesday, March 6, 2013 Banyak orang yang menjadi koma atau mati suri, namun kemudian menjadi sadar dan hidup normal kembali. Di antaranya, banyak yang kemudian me...


No comments:

Post a Comment

J-Theme