Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Yakobus 15:17
Doa yang berkuasa itu seperti doa nabi Elia yang dapat mempengaruhi cuaca (1 Raja-raja 17). Doa yang berkuasa adalah doa Ester yang berpuasa selama tiga hari untuk menyelamatkan bangsanya. Doa yang berkuasa membutuhkan ketekunan dan terus bertahan hingga sesuatu terjadi.
Salah satu kelemahan generasi zaman ini adalah tidak memiliki komitmen untuk bertahan dalam jangka panjang. Binatang tercepat di bumi ini menurut para ilmuwan adalah macan tutul Afrika. Kecepatanya berlari mencapai tujuh puluh mil perjam. Namun ada satu kelemahan pada binatang ini, dia memiliki jantung yang kecil sehingga ia cepat lelah. Jadi jika ia tidak cepat menangkap mangsanya, ia tidak dapat bertahan.
Ada banyak orang Kristen memiliki hati seperti macan tutul Afrika ini dalam berdoa. Mereka tidak memiliki ketekunan untuk terus berdoa dalam waktu yang panjang. Mereka memang meledak-ledak dalam doa, namun tidak memiliki kesabaran untuk menantikan jawaban Tuhan. Tuhan tidak mengharapkan umat-Nya memiliki hati macan tutul, namun Tuhan mengharapkan kita memiliki hati burung rajawali, “tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: Mereka seumpamarajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” (Yesaya 40:31).
Dalam sejarah yang dicatat di Alkitab, Anda dapat temukan bahwa banyak karya Ajaib Tuhan yang merupakan hasil dari rasa lapar yang tidak pernah putus, yang besar dan tidak terpuaskan akan perubahan. Tuhan tidak terguncang karena dia yang bergumam dan singkat, tidak juga oleh usulan yang tanpa semangat oleh orang pasif. Tuhan digerakkan oleh sebuah keinginan yang kuat, sama seperti wanita mandul yang memohon diberikan anak. Anda bisa membaca kisah Hana di Samuel 1.
Jadi, bagaimanakan kita melahirkan kehendak Allah di bumi ini? Dengan bertekun dalam doa dan tidak akan pernah menyerah hingga Anda menerima jawaban dari doa Anda. Dengan kerja keras dan kesakitan, sama seperti seorang ibu yang melahirkan bayinya.
Yesus memberikan perumpamaan tentang ketekunan ini dalam Lukas 18 yang menceritakan tentang seorang janda yang meminta keadilan pada seorang hakim yang lalim. Namun karena ia bertekun dan tidak pernah menyerah mengusik hakim tersebut, hakim itu akhirnya memutuskan untuk membenarkan perkara janda itu. Jadi hakim yang lalim saja keputusannya dapat dipengaruhi oleh ketekunan janda tersebut, bukankah Tuhan memiliki belas kasihan yang lebih besar kepada umat-Nya? Apapun yang anda pergumulkan hari ini, bawalah perkara itu kepada Tuhan dan jangan berhenti berseru kepada-Nya hingga anda mendapatkan pertolongan yang anda harapkan.
No comments:
Post a Comment