DOA: KOMUNIKASI ANAK DENGAN ALLAH
Banyak orangtua dan guru yang menyaksikan kebingungan dan kekecewaan
seorang anak yang disebabkan oleh permohonan doanya yang meminta
suatu hadiah yang istimewa, hari yang cerah untuk piknik, atau
bahkan agar binatang peliharaannya yang sakit bisa sehat kembali.
Dalam benak anakanak, Tuhan bisa menjadi seseorang yang merusak
kebahagiaan orang lain, seorang yang "kejam", atau seorang yang
hanya mau mendengarkan doa orang dewasa.
Sebaliknya, kesalahpahaman ini bisa berakibat lain ketika keinginan
seorang anak dijawab melalui doa. Dalam hal ini, Tuhan seperti
seorang santa yang turun dari surga yang memberikan hadiahhadiah
dan pertolonganpertolongan sesuai permintaan si anak.
Bagaimana kita mengajarkan kepada anak bahwa doa bukan hanya sebuah
daftar permintaan? Berikut ini beberapa langkahlangkahnya:
1. Doronglah anakanak untuk berdoa secara spontan, gunakan bahasa
seharihari. Doa yang menggunakan katakata hafalan (monoton)
bisa menghambat anak dalam berkomunikasi. Gunakan beberapa "saat
mengajar" untuk berdoa dengan murid Anda.
2. Pujilah Tuhan dan bersyukur atas berkatNya. Muridmurid perlu
memahami bahwa kita berdoa tidak hanya untuk meminta kepada Tuhan
saja.
3. Yakinkan muridmurid Anda bahwa Tuhan mendengarkan. Anakanak
mungkin berpikir bahwa sangat sulit untuk mendapatkan perhatian
dari orangtua mereka yang sibuk, dan itu berarti sulit juga bagi
mereka untuk percaya bahwa Tuhan selalu memiliki waktu untuk
mendengarkan doadoa mereka. Jadi sebisa mungkin luangkan waktu
bagi mereka untuk mendengarkan dan menjawab dengan bijaksana
semua keluhan, permintaan, dan pertanyaan mereka.
4. Bantulah anakanak Anda untuk mengakui dosa. Jangan menegaskan
bahwa semua doa harus diucapkan dengan suara yang keras dan di
depan kelompok. Beberapa anak mungkin merasa benarbenar tentram
ketika berbicara dengan Allah tanpa merasa terintimidasi oleh
pendengarnya. Seorang ibu menceritakan pengalamannya ketika ia
menemani anaknya berdoa saat akan tidur. "Yang keras, aku tidak
mendengar suaramu." paksanya. Anak itu menjawab, "Aku tidak
sedang berbicara denganmu!"
5. Ajari muridmurid untuk menemukan kehendak Tuhan. Salah satu
pelajaran tersulit bagi mereka yang belajar tentang doa adalah
menerima apapun yang Tuhan berikan sebagai jawabanNya. Yakinkan
anakanak bahwa Tuhan selalu mendengarkan dan menjawab tetapi
ingatkan mereka juga bahwa jawabanjawaban itu mungkin tidak
seperti apa yang mereka harapkan.
Kebanyakan anak mengalami dan merasakan kekecewaan kerena sebuah
mainan atau hak mereka yang ternyata membuat mereka tidak bahagia.
Seperti orangtua yang selalu ingin memberikan yang terbaik untuk
anaknya, Tuhan pun selalu memberikan yang terbaik bagi hidup kita,
walaupun terkadang sesuatu yang "terbaik" tidak selalu sesuai dengan
harapan anakanak. Seperti orangtua yang terkadang tidak dapat
menjelaskan mengapa mereka mengambil keputusan yang mengecewakan
anakanaknya, demikian halnya dengan Tuhan, keputusanNya terkadang
tidak begitu jelas bagi kita. Jangan takut untuk mengakui bahwa Anda
sendiri sebenarnya tidak selalu bisa mengetahui alasan Tuhan.
Tekankan bahwa Tuhan berkata kepada anakanakNya melalui berbagai
macam cara. Jawaban dari Tuhan bisa berasal dari ayatayat Alkitab,
peristiwaperistiwa yang menentukan, peringatan keras dan jelas dari
orangtua, atau suara hati seseorang. Tuhan tahu setiap anak sebagai
individu dan berbicara satu dengan yang lainnya dengan cara mereka
masingmasing.
Ketika masih anakanak, Samuel tinggal yang tinggal di Bait Allah di
Silo, ia mendengar Tuhan memanggil namanya. Setelah itu, Samuel
menikmati dialog yang panjang dengan Allah yang menuntunnya untuk
melayani Tuhan, itu semua karena Imam Eli yang pertama kali
mengajarkan kepadanya untuk mendengarkan suara Allah dan menjawabnya
dengan sungguhsungguh dan dengan rendah hati.
Semua anak berhak mendapat kesempatan untuk berbicara dengan Tuhan
melalui doa. Seorang guru harus menuntun mereka untuk memuji Tuhan,
bersyukur kepada Tuhan, memohon hanya kepada Tuhan, dan tidak
memaksakan kehendak mereka tetapi berserah kepada kehendak Tuhan
saja. Siapkan mereka untuk menerima jawaban Tuhan baik itu "Ya,"
"Tidak," atau "Tunggu dulu." Ajari mereka untuk mengenal suara
Tuhan.
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul Buku : The Complete Handbook For Children's Ministry
Judul Artikel Asli: Prayer: The Child Talks to God
Pengarang : Dr. Robert J. Choun and Dr. Michael S. Lawson
Penerbit : Thomas Nelson Publishers, Nasville USA, 1993
Halaman : 258 260
No comments:
Post a Comment