Judul: Taat dan setia Allah memakai Maria dan Yusuf sebagai alat untuk penggenapan rencana-Nya atas
dunia ini melalui kelahiran Yesus
di dalam
keluarga
mereka.
Tugas mereka
tidaklah mudah,
apalagi
kemudian diketahui bahwa nyawa
Yesus yang masih kanak-kanak itu terancam. Raja Herodes
yang
mengetahui kelahiran seorang Raja Yahudi melalui orang Majus, lalu berhasrat
mencari untuk membunuh Sang Bayi (1). Yusuf yang mengetahui hal itu dari malaikat kemudian segera
menyingkir ke Mesir, sesuai
perintah malaikat (2). Meski harus menempuh perjalanan berat bersama istri dan bayinya, Yusuf memilih
untuk taat.
Benar saja, Herodes
yang kemudian tahu bahwa orang-orang Majus tidak
kembali menemui dia, lalu memutuskan untuk membinasakan semua anak yang berusia dua tahun ke bawah (16). Kepatuhan Yusuf
terhadap perkataan malaikat menggenapkan pemeliharaan Allah atas keluarga Yusuf.
Akan tetapi, tinggal dan membesarkan anak di Mesir bukanlah rancangan Allah bagi Yusuf dan Maria. Maka
melalui malaikat yang tampak dalam mimpi, Allah memerintahkan Yusuf untuk kembali ke Israel sebab saat itu Herodes sudah mati (19-21). Lalu lagi-lagi melalui mimpi, Yusuf dipimpin Tuhan untuk tinggal di Nazaret, di daerah
Galilea (22-23).
Kita melihat bahwa
pimpinan
Tuhan terhadap Yusuf
nyata
di dalam kehidupannya.
Pimpinan
itu pun diikuti oleh kepatuhan dan kesetiaan Yusuf langkah demi langkah. Maka kita melihat bagaimana nubuat para nabi
digenapi, rancangan
Tuhan
terus berjalan, dan Yusuf serta keluarga kecilnya tetap berada dalam
pemeliharaan Tuhan.
Kepatuhan Yusuf patut kita teladani, terutama dalam menjalani tahun baru ini. Biasanya di awal tahun, orang punya segudang tekad untuk memperbaiki hidup. Namun seiring berjalannya waktu, tekad itu memudar, terlupakan, lalu
dirumuskan lagi di tahun
berikut. Kisah Yusuf mengajar kita untuk taat langkah demi langkah sesuai tuntunan Tuhan. Pimpinan Tuhan yang kita
patuhi satu per satu
membentuk kita untuk setia
kepada Dia.
Maka kita akan bertumbuh dalam ketaatan dan mengalami buahnya kelak.
Copyright Pieter Kuiper - Imansejati.net
No comments:
Post a Comment