Ping your blog, website, or RSS feed for Free

mengaPa kiTa memBeri?

 on Wednesday, January 23, 2013  


mengaPa kiTa memBeri?
Testimony written by Herlina Fu (Alink)

Sebagai orang Kristen,   kita   sering kali           mendengar dan diajarkan untuk memberi. Lewat persembahan yang dijalankan    setiap hari minggu  maupun perpuluhan yang kita beri, tanpa kita sadari
kita kadang kala memberi karna itu  telah menjadi kewajiban dan rutinitas. Mungkin juga karna kita merasa kasihan terhadap sesama kita  yang  sedang  mengalami kesusahan, kita  digerakan   untuk   memberi.   Pernahkah kita berpikir sebenarnya kenapa kita perlu memberi? Alasan utama  yang sering kita dengar adalah “untuk mengembalikan sebagian berkat yang telah kita terima dari Tuhan, karna Tuhan telah  terlebih dahulu memberikan hidupNya bagi kita atau karna itu adalah bagian  dari firman Tuhan: Berilah maka engkau akan diberi.” Sayapun  selalu  berpikir   bahwa   kita harus memberi karna salah satu dari alasan diatas. Namun ternyata ada alasan lain yang jauh lebih menyenangkan hati Tuhan yakni memberi sebagai wujud dari sikap hati kita yang mengasihi Tuhan. Saya ingat dulu pada waktu saya masih tinggal di Indonesia, ada seorang anak kecil yang masih duduk dikelas 1 SMP. Dia tinggal ditempat  yang cukup  jauh dari gerja tempat  kami beribadah. Pada  suatu minggu dia datang beribadah dengan baju yang dibasahi oleh keringat. Ketika diselidiki ternyata dia datang dengan berjalan kaki dari rumahnya. Jarak tempuh rumahnya menuju gereja kira-kira 1jam  dan  harus  melewati bukit  (kalau  saya   yang   jalan  bisa   sampai 2jam). Waktu  teman  saya  bertanya  apa  dia tidak punya uang untuk naik angkot, dengan polosnya anak ini menjawab “Ada Rp1,000 tapi kalau uangnya dipakai naik angkot, nanti saya gak  bisa  kasih persembahan.” Mendengar jawabannya saya bisa merasakan betapa  senangnya Tuhan  saat  menerima persembahan dari  anak  ini.  Kejadian  ini menjadi rhema yang begitu  kuat  didalam hidup saya. Setiap kali akan memberi, saya selalu ingat anak ini dan bahwa saya datang untuk memberi sebagai wujud sikap hati yang mengasihi Tuhan dan  bukan  untuk  diberi kembali atau diberkati 100x lipat. Kalaupun pemberian  kita  dikembalikan berlipat  kali ganda, itu merupakan bonus yang tidak perlu menjadi fokus atau tujuan kita saat memberi.
Memang benar bahwa Tuhan telah memberikan nyawa-Nya dan meberkati hidup kita dengan melimpah. Namun semua itu merupakan anugrah, artinya sesuatu yang  kita  dapatkan  walaupun  kita  tidak layak menerimanya. Sekalipun dengan meberikan seluruh harta kita, kita tidak dapat mengembalikan  sedikitpun  dari apa yang telah Tuhan berikan. Yang dapat kita persembahkan adalah hati yang mengasihi Tuhan yang kita wujudkan lewat pemberian kita.
Sikap  hati  dalam  memberi  ini  tidak bisa diukur oleh jumlah dan cara kita mempersembahkan. Namun  hanya  orang yang    menerima   pemberian   kita    yang dapat mengetahui dan merasakan apakah pemberian kita diberikan dengan sikap hati yang tulus atau dengan embel-embel yang mengikuti.  Seperti dulu  waktu  saya  baru mulai bekerja di Singapore, ketika pulang ke Indonesia untuk liburan, saya ingin membelikan dompet untuk papa saya. Bukan karna papa saya sedang perlu dompet, karna saya harus membawa oleh-oleh atau karna papa saya telah membiayai saya hingga lulus sekolah sehingga saya dapat bekerja, tapi karna hati saya begitu rindu untuk memberikan sesuatu
dengan uang yang baru dapat saya hasilkan sendiri. Ketika saya berikan kado tersebut, Papa  saya  tidak bisa berkata  apa-apa, demikian  pula  dengan saya.  Perasaan  yang beigtu senang karna saya yakin papa saya sangat bahagia dan terharu menerima kado tersebut. Bahkan sampai saat ini dompet itu disimpan karna beliau tidak sampai hati untuk memakainya.

Biarlah saat kita memberikan materi, waktu, usaha, pikiran dan talenta yang kita miliki, kita belajar untuk memberikannya dengan sikap hati yang dapat  menyentuh dan menyenangkan hati Tuhan. Tuhan Yesus memberkati!

amien

mengaPa kiTa memBeri? 4.5 5 Unknown Wednesday, January 23, 2013 mengaPa kiTa memBeri? Testimony written by Herlina Fu (Alink) Sebagai orang Kristen,   kita   sering kali           mendengar dan diajar...


No comments:

Post a Comment

J-Theme